Cari

Senin, 18 Maret 2019

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Komitmen Berantas Narkoba Bersama BNNP Jatim



       Foto Kepala BNNP Jatim saat sebagai Narasumber

       Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur bersama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi membangun komitmen dan sinergitas untuk memerangi narkoba. Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko bersama Kepala BNNP Jatim, Brigjen Pol Drs. Bambang Priyambadha, menggelar rapat di Hotel Santika, Rabu (20/02/2019).
       
       Turut hadir pula jajaran Forkopimda Banyuwangi, Kapolres AKBP Taufik Herdiansyah Zeinardi, Dandim 0825 Letkol Inf Ruli Nuryanto, Kepala Kemenag dan sejumlah SKPD Kabupaten Banyuwangi. Kepala BNNP Jatim, Brigjen Pol Bambang Priyana menyatakan, peredaran narkoba di Jawa Timur masih dikategorikan tinggi. Untuk itu diperlukan adanya sinergitas dalam menangangi dan mencegah nakoba bersama-sama. "Pencegahan dan pemberantasannya perlu ada peran serta banyak pihak. Khusus di Jawa Timur, telah ditemukan 562 kasus narkoba.



       Melihat ini kami merasa bertanggung jawab untuk turun ke daerah-daerah untuk melakukan pencegahan. Sosialisasi pertama kita awali dari Banyuwangi," kata Brigjen Bambang. Di Banyuwangi ini, lanjutnya, merupakan dearah yang menjadi gerbang masuk dari Bali melalui jalur laut wilayah timur Jawa. Dalam upaya pencegahan ini, daerah dapat terlibat misalnya dengan menggencarkan sosialisasi bahaya narkoba kepada seluruh masyarakat.

       Selain itu, dapat juga melakukan pemetaan wilayah rawan narkoba dan bersama-sama memberantas hingga zero narkoba. Sesuai Undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkoba. "Karena itu kita perlu memperkuat upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba," kata Bambang. Sementara itu, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko menyambut positif langkah yang dilakukan BNN. Terlebih Bandara Banyuwangi telah menjadi bandara internasional.

       "Kami menyadari Banyuwangi ini daerah yang rawan untuk peredaran narkoba. Apalagi Banyuwangi saat ini telah menjadi bandara internasional, kita harus lebih serius dalam menangangi ini," ujarnya. Narkoba saat ini, lanjutnya, tidak hanya menyasar kalangan dewasa di perkotaan, tetapi sudah merambah ke desa-desa. Bahkan, anak-anak dan pelajar juga menjadi incaran. Menurutnya, narkoba tidak hanya merusak aspek kesehatan, namun juga keamanan dan ekonomi, sehingga dapat mengancam keberlangsungan kehidupan dalam masyarakat. "Karena itu, diperlukan dukungan semua pihak terkait, untuk menciptakan jejaring yang kuat. Mulai dari aparat penegak hukum, pemerintah, dan masyarakat sendiri," tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar