Foto Kepala BNNP Jatim saat sebagai Narasumber
Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur bersama Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi membangun komitmen dan sinergitas untuk memerangi narkoba. Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko bersama Kepala BNNP Jatim, Brigjen Pol Drs. Bambang Priyambadha, menggelar rapat di Hotel
Santika, Rabu (20/02/2019).
Turut hadir pula jajaran Forkopimda Banyuwangi, Kapolres
AKBP Taufik Herdiansyah Zeinardi, Dandim 0825 Letkol Inf Ruli Nuryanto, Kepala
Kemenag dan sejumlah SKPD Kabupaten Banyuwangi. Kepala BNNP Jatim, Brigjen
Pol Bambang Priyana menyatakan, peredaran narkoba di Jawa Timur masih
dikategorikan tinggi. Untuk itu diperlukan adanya sinergitas dalam menangangi
dan mencegah nakoba bersama-sama. "Pencegahan dan pemberantasannya perlu ada peran
serta banyak pihak. Khusus di Jawa Timur, telah ditemukan 562 kasus narkoba.
Melihat ini kami merasa bertanggung jawab untuk turun ke
daerah-daerah untuk melakukan pencegahan. Sosialisasi pertama kita awali dari
Banyuwangi," kata Brigjen Bambang. Di Banyuwangi ini, lanjutnya, merupakan dearah yang
menjadi gerbang masuk dari Bali melalui jalur laut wilayah timur Jawa. Dalam
upaya pencegahan ini, daerah dapat terlibat misalnya dengan menggencarkan
sosialisasi bahaya narkoba kepada seluruh masyarakat.
Selain itu, dapat juga melakukan pemetaan wilayah rawan
narkoba dan bersama-sama memberantas hingga zero narkoba. Sesuai Undang-undang
nomor 35 tahun 2009 tentang narkoba. "Karena itu kita perlu memperkuat upaya pencegahan
dan pemberantasan narkoba," kata Bambang. Sementara itu, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko
menyambut positif langkah yang dilakukan BNN. Terlebih Bandara Banyuwangi telah
menjadi bandara internasional.
"Kami menyadari Banyuwangi ini daerah yang rawan
untuk peredaran narkoba. Apalagi Banyuwangi saat ini telah menjadi bandara
internasional, kita harus lebih serius dalam menangangi ini," ujarnya. Narkoba saat ini, lanjutnya, tidak hanya menyasar
kalangan dewasa di perkotaan, tetapi sudah merambah ke desa-desa. Bahkan,
anak-anak dan pelajar juga menjadi incaran. Menurutnya, narkoba tidak hanya merusak aspek kesehatan,
namun juga keamanan dan ekonomi, sehingga dapat mengancam keberlangsungan
kehidupan dalam masyarakat. "Karena itu, diperlukan dukungan semua pihak
terkait, untuk menciptakan jejaring yang kuat. Mulai dari aparat penegak hukum,
pemerintah, dan masyarakat sendiri," tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar